Berita Pangandaran (Isikata)- Aksi dugaan pencurian yang menimpa pedagang bernama Iyah Rohaeti (60), tepatnya di kawasan wisata Pamugaran Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran pada Kamis (16/1/2025), tidak hanya menimbulkan trauma dan ketakutan di kalangan masyarakat, tetapi juga pelaku usaha wisata.
Selain dianggap menjadi sebuah ancaman, aksi pencurian tersebut jelas akan berpengaruh pada kunjungan wisata, yang jelas-jelas akan merugikan mereka.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan aksi pencurian yang menimpa warga yang berada di kawasan wisata itu, jelas memberikan kesan bahwa Kabupaten Pangandaran tidak kondusif.
“Itukan ke warga lokal ?, nah berarti untuk pengunjung wisatawan, harus lebih antisipatif lagi, jangan sampai jadi sasaran empuk,” katanya.21/1/2025.
Saya sebagai Ketua PHRI meminta kepada pihak keamanan dalam hal ini kepolisian, untuk lebih memaksimalkan tugas dan fungsinya.
Kemudian Satpol PP juga harus memaksimalkan pengamanan aset daerah di kawasan wisaata dan juga jaga lembur. Sehingga, kata dia, tugas mereka harus dimaksimalkan.
Selanjutnya, pihak hotel untuk meningkatkan Satuan Pengamanan (Satpam), untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“Namun tidak semua hotel bisa menggaji atau menyewa satpam, nah, itu berarti Aparat Penegak hukum dan turunannya bisa mengoptimalkan tugas dan fungsinya,” ucapnya.
Aksi pencurian yang terjadi di kawasan wisata jelas akan berimbas kepada bisnis hunian seperti hotel dan lainya.
“Jika tidak kondusif, okupansi (hunian) hotel juga akan menurun, imbasnya ke pendapatan Pemda juga,” pungkaanya.(**)