Berita Pangandaran (Isikata)- Aktivis lingkungan, Dena Sumarlan, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam upaya penghijauan dan pemulihan hutan di daerah Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pasalnya, kerusakan hutan di daerah resapan air di hulu telah memicu bencana longsor, banjir, serta kekeringan yang semakin sering terjadi.
“Sudah tidak bisa ditawar lagi. Jika kita tidak segera bertindak, bencana akan semakin merajalela. Kita harus segera memperbaiki hutan di hulu yang menjadi daerah resapan air,” ujar Dena, Rabu (13/3/2025).
Dena juga menekankan pemulihan hutan bukanlah tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Perbaikan hutan adalah tanggung jawab kita semua. Pemerintah tentu harus berperan, tetapi masyarakat juga harus aktif dalam menanam pohon di hutan, terutama di kawasan yang rusak. Jangan hanya menunggu bantuan dari pemerintah,” Imbuhnya.
Lebih lanjut Dena mengatakan, Sebagai bagian dari budaya lokal, ungkapan ‘wajibna ngurus leuweng’ yang berarti ‘kewajiban menjaga dan merawat hutan’, mengingatkan bahwa nenek moyang sangat peduli terhadap kelestarian hutan sebagai sumber daya alam yang sangat berharga.
Saya berharap pemerintah desa dapat lebih sering mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan hutan Langkaplancar.
“Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai hutan sebagai daerah resapan air, masyarakat akan lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di dalam hutan. Bahkan, mereka bisa melakukan penghijauan secara mandiri tanpa perlu disuruh,” pungkasnya.(**)