Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Banyak orang yang memulai hari dengan secangkir kopi demi meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati. Aromanya yang khas dan rasa pahit yang menenangkan membuat kopi sulit dilepaskan dari keseharian. Namun, bagi sebagian orang, terutama penderita asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), secangkir kopi justru bisa menimbulkan masalah. Pertanyaannya, benarkah penderita asam lambung sama sekali tidak boleh minum kopi?
Kopi dan Asam Lambung: Hubungan yang Rumit
Kopi memiliki sifat asam dan mengandung kafein dalam jumlah cukup tinggi. Dua komponen inilah yang sering dianggap sebagai pemicu naiknya asam lambung. Kafein bekerja dengan cara merelaksasi otot sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup yang memisahkan kerongkongan dan lambung. Jika otot ini melemah, asam dari lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, memicu sensasi perih atau terbakar yang dikenal sebagai heartburn.
Selain itu, kafein juga dapat menstimulasi produksi asam lambung lebih banyak dari biasanya. Tidak heran, beberapa orang langsung merasakan gejala tidak nyaman setelah meneguk kopi, meski hanya setengah cangkir.
Namun, penting dicatat: tidak semua penderita GERD akan bereaksi sama terhadap kopi. Ada yang sangat sensitif sehingga sekali minum langsung kambuh, tetapi ada pula yang masih bisa menikmati kopi dalam jumlah terbatas tanpa mengalami gejala serius.
Ahli Gizi: Kopi Bukan Musuh Mutlak
Menurut sejumlah ahli gizi dan dokter penyakit dalam, kopi bukanlah minuman yang otomatis harus dihindari sepenuhnya oleh penderita asam lambung. Kuncinya ada pada jenis kopi, cara penyajian, serta jumlah yang dikonsumsi.
“Penderita GERD tidak selalu harus berhenti minum kopi. Yang penting adalah mengenali batas toleransi tubuh masing-masing dan memilih jenis kopi yang relatif lebih ramah untuk lambung,” ungkap dr. Yenny Fitriani, Sp.PD, spesialis penyakit dalam RSUD di Jakarta, saat diwawancarai oleh tim redaksi.
Ia menambahkan, kopi dengan kadar kafein lebih rendah dan keasaman rendah cenderung lebih aman. Selain itu, pola minum kopi juga harus diatur agar tidak memperburuk kondisi lambung.
Jenis Kopi yang Relatif Aman untuk Penderita Asam Lambung
Bagi penggemar kopi yang memiliki masalah lambung, kabar baiknya adalah ada beberapa jenis kopi yang dianggap lebih aman dikonsumsi. Berikut ulasan lengkapnya:
1. Kopi Luwak
Kopi luwak terkenal karena proses fermentasi alaminya yang unik. Biji kopi dicerna oleh luwak, kemudian dikeluarkan kembali dan diolah. Proses ini mengurangi kadar asam pada biji kopi. Dalam satu cangkir, kopi luwak mengandung sekitar 45 mg kafein, jauh lebih rendah dibanding kopi robusta atau kopi instan. Karena itu, kopi luwak sering disebut sebagai pilihan terbaik bagi penderita asam lambung.
2. Kopi Dark Roast
Biji kopi yang disangrai lebih lama menghasilkan warna gelap dan cita rasa pahit yang khas. Menariknya, semakin lama proses roasting, kadar keasaman kopi justru semakin rendah. Kandungan kafeinnya juga cenderung lebih sedikit, sekitar 50 mg per cangkir. Dengan rasa pekat dan aroma kuat, dark roast bisa menjadi opsi aman bagi mereka yang ingin tetap menikmati kopi tanpa takut berlebihan.
3. Kopi Arabika
Arabika adalah jenis kopi paling populer di dunia. Rasanya lebih halus dengan tingkat keasaman ringan. Kandungan kafein dalam secangkir kopi arabika berkisar 90 mg, lebih rendah dibandingkan robusta. Banyak penderita GERD yang masih bisa mentoleransi arabika, terutama bila diseduh dengan metode yang tepat.
4. Kopi Excelsa
Kopi excelsa, yang masih termasuk dalam varietas liberika, memiliki cita rasa buah dengan tingkat keasaman sedang. Walaupun kandungan kafeinnya cukup tinggi, sekitar 129 mg per cangkir, keasamannya tidak terlalu kuat. Dengan demikian, bagi beberapa orang kopi ini masih dapat dinikmati tanpa gejala berlebih.
5. Kopi Chicory
Chicory sebenarnya bukan biji kopi, melainkan akar tanaman Cichorium intybus yang dipanggang. Rasanya menyerupai kopi asli, tetapi hampir tanpa kafein dan minim asam. Tidak mengherankan bila chicory disebut sebagai alternatif paling aman untuk penderita asam lambung yang ingin tetap menikmati “kopi” tanpa risiko.
Metode Penyeduhan: Cold Brew Lebih Ramah Lambung
Bukan hanya jenis kopi yang menentukan, tetapi juga cara penyeduhan. Studi menunjukkan bahwa kopi cold brew (diseduh dengan air dingin dalam waktu lama, sekitar 12–24 jam) memiliki kadar keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi panas tradisional.
Proses tanpa panas membuat senyawa asam lebih sedikit terekstraksi. Hasilnya, kopi terasa lebih halus di lambung. Tak heran, banyak penderita GERD yang kini beralih ke cold brew agar tetap bisa ngopi tanpa keluhan berarti.
Batas Aman Konsumsi Kopi bagi Penderita Asam Lambung
Meski sudah memilih jenis kopi dan metode seduh yang tepat, konsumsi tetap harus dibatasi. Menurut anjuran medis, penderita asam lambung sebaiknya tidak lebih dari dua cangkir kopi per hari.
Lebih dari itu, risiko gejala seperti nyeri ulu hati, mual, perut kembung, hingga regurgitasi asam bisa meningkat. Selain itu, penting juga memperhatikan waktu minum. Kopi sebaiknya tidak dikonsumsi saat perut kosong karena bisa langsung merangsang produksi asam lambung.
Tips Agar Ngopi Lebih Aman untuk Penderita GERD
Agar tetap bisa menikmati kopi tanpa rasa khawatir, berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan:
-
Minum kopi setelah makan – Jangan pernah mengonsumsi kopi saat perut kosong.
-
Hindari tambahan yang memicu asam – Seperti krim tinggi lemak, cokelat, atau susu full cream. Pilih susu rendah lemak atau oat milk sebagai alternatif.
-
Gunakan ukuran kecil – Alih-alih satu gelas besar, pilih cangkir kecil untuk membatasi asupan.
-
Kenali reaksi tubuh – Jika setelah minum kopi gejala muncul, segera hentikan.
-
Kombinasikan dengan pola hidup sehat – Hindari makanan pedas, gorengan, alkohol, serta rokok yang bisa memperparah gejala asam lambung.
Kesaksian Penderita GERD: Tetap Bisa Minum Kopi
Sejumlah penderita GERD yang ditemui redaksi mengaku masih bisa menikmati kopi dengan cara tertentu.
“Ikut saran dokter, saya hanya minum kopi arabika dengan metode cold brew. Itu pun hanya satu cangkir setiap pagi setelah sarapan. Selama ini aman, tidak ada keluhan berarti,” kata Rudi (34), karyawan swasta asal Depok.
Sementara itu, Dina (29), seorang pekerja kreatif di Jakarta, memilih kopi chicory sebagai alternatif. “Saya suka aroma kopi, tapi kalau kopi biasa langsung kambuh. Dengan chicory, rasanya mirip, tapi lambung saya aman,” tuturnya.
Kesimpulan: Tidak Harus Putus Hubungan dengan Kopi
Kopi memang bisa menjadi pemicu gejala asam lambung, tetapi bukan berarti penderita GERD harus benar-benar berhenti minum kopi. Dengan memilih jenis kopi yang tepat, menggunakan metode penyeduhan ramah lambung, serta membatasi jumlah konsumsi, penderita asam lambung tetap bisa menikmati minuman ini dengan aman.
Yang terpenting adalah mendengarkan sinyal tubuh sendiri. Jika setelah minum kopi gejala terasa semakin parah, maka sebaiknya hentikan dan konsultasikan ke dokter.
Kopi, pada akhirnya, hanyalah salah satu bagian kecil dari pola hidup. Untuk menjaga lambung tetap sehat, pola makan seimbang, olahraga teratur, serta manajemen stres juga tak kalah penting.