Isikata – Berdiri dengan anggun di dataran subur Yogyakarta, Candi Prambanan bukan sekadar tumpukan batu kuno. Ia adalah mahakarya arsitektur Hindu abad ke-9 yang memukau, sebuah kisah cinta tragis yang melegenda, dan saksi bisu kejayaan peradaban Jawa di masa lampau. Kemegahannya yang menjulang tinggi, detail reliefnya yang rumit, dan atmosfer spiritual yang kental menjadikannya destinasi yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjunginya.
Kompleks Candi Prambanan, yang juga dikenal sebagai Candi Roro Jonggrang, merupakan gugusan candi Hindu terbesar di Indonesia. Terdiri dari delapan candi utama dan banyak candi kecil yang lebih dulu hancur, situs ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma sang Pencipta, Wisnu sang Pemelihara, dan Siwa sang Pemusnah. Ketiga candi utama yang menjulang tinggi, masing-masing dipersembahkan untuk Trimurti, menjadi pusat perhatian dengan arsitektur yang simetris dan proporsional.
Candi Siwa, yang merupakan candi terbesar dan tertinggi, menyimpan arca Dewa Siwa Mahadewa setinggi tiga meter. Di sisi utara dan selatan candi ini, terdapat arca Durga Mahisasuramardini (perwujudan Dewi Durga yang membunuh raksasa Mahisasura) dan Agastya (seorang resi legendaris). Sementara itu, Candi Brahma di sisi selatan menyimpan arca Brahma berkepala empat, dan Candi Wisnu di sisi utara menyimpan arca Wisnu setinggi tiga meter.
Mengelilingi ketiga candi utama ini terdapat dua deretan candi yang lebih kecil, dikenal sebagai Candi Perwara. Dahulu diperkirakan terdapat 224 candi perwara, namun kini sebagian besar hanya berupa tumpukan batu. Candi-candi ini diperkirakan merupakan persembahan untuk dewa-dewa yang lebih rendah atau sebagai penjaga candi utama.
Salah satu daya tarik utama Candi Prambanan adalah relief Ramayana yang terpahat dengan indah di dinding kedua candi pengapit, yaitu Candi Brahma dan Candi Siwa. Relief ini mengisahkan secara runtut epos Ramayana yang terkenal, mulai dari kelahiran Rama hingga kemenangan gemilangnya atas Rahwana. Detail pahatan yang halus dan ekspresi tokoh-tokohnya mampu menghidupkan kembali cerita klasik ini di hadapan para pengunjung.
Selain relief Ramayana, Candi Prambanan juga menyimpan legenda yang populer di kalangan masyarakat Jawa, yaitu legenda Roro Jonggrang. Kisah ini bercerita tentang seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang yang dipersunting oleh Bandung Bondowoso, seorang pangeran sakti yang telah membunuh ayahnya. Roro Jonggrang mengajukan syarat yang mustahil: Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi dalam satu malam. Dengan bantuan makhluk gaib, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan tugasnya. Namun, Roro Jonggrang dan dayang-dayangnya bersekongkol untuk menggagalkannya dengan membuat suasana pagi lebih cepat datang. Merasa dikhianati, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca batu, yang konon merupakan arca Durga di dalam Candi Siwa.
Terlepas dari kebenaran legenda tersebut, Candi Prambanan adalah bukti nyata kehebatan arsitektur dan seni pahat masyarakat Jawa kuno. Teknik pembangunan candi yang presisi, ornamen-ornamen yang rumit, dan skala bangunan yang megah menunjukkan tingkat keahlian yang tinggi pada masanya. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad ke-9 Masehi, dan diperkirakan pembangunannya berlangsung selama beberapa dekade.
Sayangnya, gempa bumi dan faktor alam lainnya telah menyebabkan kerusakan pada kompleks Candi Prambanan. Upaya restorasi dan konservasi terus dilakukan sejak awal abad ke-20 untuk mengembalikan kejayaan candi ini. Berkat upaya tersebut, Candi Prambanan kini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO yang dilindungi dan dikagumi oleh jutaan wisatawan setiap tahunnya.
Mengunjungi Candi Prambanan bukan hanya sekadar melihat bangunan bersejarah. Pengunjung dapat merasakan atmosfer spiritual yang kuat, mengagumi keindahan seni arsitektur dan pahat, serta merenungkan kisah-kisah masa lalu yang terukir di setiap sudutnya. Pemandangan matahari terbit atau terbenam di antara siluet candi yang menjulang tinggi juga menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Kawasan sekitar Candi Prambanan juga menawarkan berbagai daya tarik lain. Terdapat Museum Prambanan yang menyimpan berbagai artefak dan informasi terkait sejarah dan pembangunan candi. Selain itu, pertunjukan Sendratari Ramayana yang megah seringkali dipentaskan di panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan yang megah, menghidupkan kembali kisah Ramayana dalam balutan seni tari, musik, dan kostum yang memukau.
Candi Prambanan adalah permata budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Keindahannya yang abadi, nilai sejarah dan budayanya yang tinggi, serta legenda yang melingkupinya menjadikannya destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah, seni, dan kebudayaan. Melangkahkan kaki di antara reruntuhan candi yang megah ini seolah membawa kita kembali ke masa lalu, menyaksikan kejayaan sebuah peradaban yang pernah berjaya di tanah Jawa.