Wisata  

Desa Wisata Malasari Tawarkan Pengalaman Alam, Budaya, dan Sejarah di Kabogorfest 2025

Berita Bogor (isikata) Desa Wisata Malasari, yang terletak di kaki Gunung Halimun Salak, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, mencuri perhatian pengunjung dalam gelaran Kabogorfest 2025. Mengusung konsep wisata berbasis alam dan budaya, desa ini menyajikan pengalaman wisata yang holistik, mencakup aspek ekologis, edukatif, dan spiritual.

Ketua Desa Wisata Malasari, Hamdan Yuwafi, menjelaskan bahwa desanya menawarkan sejumlah paket wisata unggulan yang menjadi magnet bagi wisatawan.

“Salah satunya adalah Halimun Adventure Journey, yang membawa wisatawan menjelajahi hutan hujan tropis Halimun dengan ragam flora dan fauna endemik. Ada pula Halimun Lemur Experience yang lebih mendalami sisi sosio-kultural masyarakat adat kami, termasuk tradisi bertani, kesenian degung Halimun, hingga pencak silat dan jaipong,” ujarnya.

Baca juga  Curug Cimanintin, Wisata Alam Hidden Gem Di Pegunungan Tasikmalaya

Tak hanya menyuguhkan kekayaan alam dan budaya, Desa Malasari juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Salah satu situs bersejarah yang masih lestari adalah rumah pendopo Bupati pertama Kabupaten Bogor, yang kini menjadi bagian penting dalam wisata heritage desa tersebut.

Keikutsertaan Desa Malasari dalam Kabogorfest 2025 dinilai menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan potensi desa yang masih sangat alami, namun kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.

“Kami sangat mengapresiasi perhatian Bapak Bupati Bogor yang telah berkunjung dan menyatakan komitmennya membangun akses jalan ke Malasari. Saat ini pengerjaan jalan sudah dimulai. Dengan infrastruktur yang lebih baik, tentu kunjungan wisatawan akan semakin meningkat,” tambah Hamdan.

Baca juga  Candi Prambanan: Mahakarya Hindu yang Megah di Jantung Jawa

Dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Hamdan juga menyampaikan rasa bangganya atas ruang yang diberikan bagi desa wisata untuk tampil dan dikenal lebih luas.

“HJB tahun ini luar biasa. Kami merasa diberi kesempatan untuk menunjukkan jati diri desa kami kepada masyarakat luas, termasuk pengunjung dari luar daerah. Masih banyak yang belum tahu bahwa ada desa seperti Malasari yang tetap hidup dalam kearifan tradisi,” tuturnya.

Ia berharap perayaan HJB mendatang bisa terus berkembang dan memberikan lebih banyak ruang promosi bagi desa-desa wisata lain di Kabupaten Bogor.

“Pameran ini bukan sekadar ajang tampil, tapi juga membuka jalan untuk menjangkau pasar baru, membangun jejaring, dan menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata,” pungkas Hamdan.

Baca juga  Pemkab Bogor Bahas Kerja Sama 9 Ruas Jalan di Taman Nasional Halimun Salak