Berita Pangandaran (Isikata) – Infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik melalui kontak vagina, oral, maupun anal.
IMS dapat menyerang siapa saja, namun paling sering terjadi pada kelompok usia produktif, terutama remaja dan dewasa muda.
dr. Christiansen Ariesta dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Pandega) Pangandaran, mengatakan, IMS disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, parasit, dan jamur.
“Secara umum contoh penyakit IMS adalah sifilis, gonore, klamidia, herpes genital, HIV/AIDS, hingga kutil kelamin (HPV),” ucapnya.
Gejala IMS bisa beragam, mulai dari keputihan yang tidak normal, luka atau benjolan pada alat kelamin, rasa nyeri saat buang air kecil, hingga tidak menunjukkan gejala sama sekali.
“Dampaknya sangat serius jika tidak ditangani secara tepat, karena bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti kemandulan, kanker serviks, gangguan kehamilan, hingga kematian,” jelasnya.
dr. Christiansen Ariesta menekankan pentingnya pencegahan IMS melalui edukasi tentang kesehatan reproduksi, penggunaan kondom saat berhubungan seksual, pemeriksaan kesehatan secara rutin, serta menghindari berganti-ganti pasangan seksual.
“Peran keluarga, sekolah, dan layanan kesehatan sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai risiko dan cara melindungi diri dari IMS,” pungkasnya.**